Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Melembutkan Perkataan?

  إذا بدأ والديك بتليين الكلام معك في النقاش خوفاً من غضبك فأعلم أنك عاق "Jika kedua orang tuamu melembutkan perkataan di depanmu ketika berdiskusi denganmu, karena takut akan kemarahanmu, maka ketahuilah kamu adalah anak durhaka" 📝 Sebagian orang menisbatkan perkataan ini kepada Abdullah bin Mubarak rahimahullah (wafat 181H). Namun kami belum menemukan referensinya, bahkan banyak yang mengingkari penisbatan perkataan ini kepada Abdullah bin Mubarak. 🥀 Namun secara makna, perkataan di atas benar. Orang yang terpaksa disikapi dengan lembut dan baik, karena khawatir atau takut akan keburukan dirinya, justru dia adalah orang yang paling buruk. 🌻 Sebagaimana hadits dari Ummul Mu’minin Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata : “Ada seorang lelaki yang ingin bertemu Nabi ﷺ. Maka Nabi bersabda (kepada Aisyah): “biarkan ia masuk, namun sesungguhnya ia adalah seburuk-buruk anak teman kita atau seburuk-buruk teman”. Namun ketika lelaki tersebut masuk, Nabi ternyata berkata-kata dengan p

Yang Dianggap Ringan Ternyata .... BP39

    Bagi sebagian orang mungkin ringan, tetapi tidak bagi sebagian yang lain, bisa-bisa dianggap sebagai bencana. Tetapi begitulah kehidupan, semakin manusia menuntut kesempurnaan maka akan semakin sempit.    Setiap orang pasti punya titik lemah, malas, tak berdayanya, hanya saja ukuran dari tiap masing-masing amatlah berbeda, seperti halnya porsi makan dan porsi kepekaan akan kebersihan.    Semua itu tak terlepas dari mana dan bersama siapa seseorang itu hidup, tumbuh, dan berkembang (mungkin). Jadi ada peran dan pengaruhnya dari tiap tempat, karena tentu tiap tempat kebiasaanya masing-masing.    Jangila sangat benar-benar tak habis pikir kalau dia harus muntah kedua kalinya setelah muntah di bis selama perjalanan menuju rumah kedua orang tua kandungnya. Kesal dan makin muak saja melihat keadaan kedua orang tua kandungnya.    "Sial! Sial! Nyesel banget ke sini! Orang tua macam apa, pantas aja! Mengurus diri mereka sendiri aja gak mampu, apa lagi ngurusin aku! Kenapa sih!" Ja