Lapuk (Cermin)
Tak ada kata-kata yang indah, enak didengar kecuali yang diucapkan dengan proses berpikir terlebih dahulu. Makanan yang asal dibuat mdan disajikan pun rasanya tebak-tebak-an. Terkueren.
Memanglah di dunia ini tak ada yang benar-benar sempurna dalam menapaki kehidupan, sehebat apapun kepemilikan dan kebanggan dari masing-masing individu. Hal bodohnya adalah mengharapkan dengan sangat akan kesempurnaan pada makhluk selain dirinya. Dirinya saja tak sempurna.
Makin ke sini makin lapuk saja putaran roda. Semua tahu itu pasti terjadi, dan tak akan ada yang bisa menahan dari lajunya perputaran waktu yang melumatkan banyak hal, pun juga menempa banyak keindahan.
Melihat sekilas apa yang di depan mata, lalu menilainya hanya memakai sudut pandang saat pertama melihat, tentu hasilnya pun mencabik-cabik telinga yang memiliki hati. "Tak semudah itu kadin. Matamu boleh salah melihat, tapi jangan salah menilai, apa lagi terburu-buru menyimpulkan, kamu bukan Tuhan kan!?"
Sanggahan dengan tendangan memang terasa nikmat, menikam sampai ke pelosok hati, melumatkan kenyamanan yang semula rimbun, tipis, koyak, dan rusak. "Jangan dibuang. Proses Mencari lebih sulit dari pencarian berikutnya."
Akan selalu ada hambatan di muka, tak peduli besok hari apa!?
---
RTD. Rabu 30 Maret 2022
halub©
--
Pic source: Xiomi redmi 8a pro
Komentar
Posting Komentar