Nanya Bisa, Ditanya Gak Bisa
Membela sih membela, tapi ya ngaca dulu, lihat pakai otak dan jiwa yang utuh, atau jangan-jangan,
Di saat makanan ada, begitupun minuman, juga tempat tinggal, bahkan—makan pun 3× sehari, hebatnya masih mempertanyakan, "Kapan kami sukses?" Dalam arti berlimpah dengan rumah di mana-mana, kendaraan, harta membludak.
Salah satu orang tua yang kesal dengan prestasi anaknya, lantaran kerjaannya itu itu saja, bahkan dianggapnya pekerjaan seperti itu hanya suka rela aja tak usah mengharapkan gaji, entah kenapa itu orang, emang udah berapa buku, orang, tempat yang udah ditemuinya?
Bisa nanya tapi gak bisa ditanya. Ngelawak tapi gak lucu. Memotivasi orang lain, tapi lupa kalau dirinya belum pernah, bahkan gak pernah bisa mencapai ke titik yang digembor-gemborkannya.
Monster idealis hanya berada pada yang belum tahu dan melalui terjalnya sebuah petualangan, atau pernah tapi—hanya sebatas _ngayal_, baca buku, dan nonton film 'survivel' bertahan hidup, jangan-jangan masih tinggal di bawah ketiak orang tua tapi berlagak sok hebat?
Terkadang, suatu hal yang dianggap salah bisa berbalik arah 360° pas ke penudingnya, kapan waktunya, tunggu saja, pasti atau tidak, lihat saja, kalau tidak berbahagialah.
Terlalu merasa harus dihormati, serba dituruti keinginannya, berjalan segala hal sesuai ekspektasi. Aneh. Ngapain masih tinggal di bumi? Gak bikin planet pribadi aja?
Komentar
Posting Komentar