Jangan Salahkan Aku!






   Perkumpulan kompetitif selalu terjadi. Ada yang mempertahankan reputasinya dengan segala macam cara agar selalu terlihat terhormat. Ada yang biasa saja, kalau salah ya salah aja, enggak perlu dicuci tangankan.

   Kesekian kalinya untuk komentar bertajuk 'merendahkan' diutarakan dengan leluasa, seolah-olah Prof di bidang yang sedang dikomentarinya, bahkan kalau dilihat-lihat, mencontohkan yang lebih baik dari sesuatu yang dikomentari saja tidak bisa.

   Tidak bisa kawan, hanya banyak bac*t aja! Ngomong sana sini, ngebac*t sana sini tentang orang-orang yang menurutnya tak sejalan dengan segala hal yang seharusnya sesuai dengan ekpektasinya. Hebat enggak tuh!?

   Oh! Jelas hebat banget lah! Di zaman yang sekarang ini cuci tangan semudah berprasangka, memang sangat mengerikan. Lebih-lebih untuk mengakui sebuah kesalahan saja di zaman yang hari ini menutup dan membuka semudah mengedipkan mata, nadir rasanya.

   Rasa-rasanya lebih banyak orang-orang yang pintar menyalahkan orang lain ketimbang menyalahkan diri sendiri, padahal kesalahannya itu sudah diulanginya berkali-kali dan mendapat banyak banget teguran. Hebat banget dah!

   Seolah-olah di jidatnya tertulis dengan ukiran abadi, kata-kata, "Jangan Salahkan Aku!" Glek! Memang nyatanya lebih enak ngitung kesalahan orang lain sih, daripada ngitung kesalahan sendiri.

   Ada rasa-rasa bahagia, bangga, lebih baik, senior, pakar, mungkin juga Prof di bidang yang sedang disalah-salahkannya. Lah kalau nyalahin diri sendiri? Rugi!

--
Sumber gambar: pixabay

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAGI YANG MENGHARAM- KAN KATA 'JANGAN', INGATLAH AL-QUR'AN!

Tetapkan Niat, Jelaskan Tujuan

Menghindari Kesusahan