Kebetulan Cukup Umur

    


   Tawaran itu datang bersama kebutuhan yang sesungguhnya. Gaya, gengsi, gak suka menjadi penunda untuk kebaikan yang amat sangat dibutuhkan, apa lagi kalau bukan latar belakang keluarga yang sudah mendarah tulang.


   Kalau orang-orang baru pertama ketemu, biasanya bawaannya 'emosi!' kalau udah kenalan cukup lama mah bawa enteng aja, misalnya dengan slogan, "Adanya cumen itu, kalau gak mau ya terserah, telan angin maeih boleh kok."


   Kebetulan cukup umur, ya bisa segera menemukan yang sesuai 'keingian' yang gak ada ujungnya, kecuali 'kematian' itu pun nampaknya belum cukup, haru lebih dari kematian, karena dari salah satu sumber valid pernah bilang, "orang-orang yang kebiasaanya 'ngebantah' akan tetap negbantah di 'kehidupan kedua nanti'.


   Mati dan bangkit sesuai keadaan dan kebiasaan masing-masing orang. Semoga aja kebiasaan baik melekat di jiwa dan raga siapa pun, karena itu adalah terapan dari musuh yang bakal nemenin korban rayuannya.


   Latar belakang keluarga bisa mempengaruhi seseorang hingga usia tua, yakinlah! Kecuali ada tekad yang kuat dari dalam diri untuk berusaha keluar dari belenggu yang salah. Kesalahan sebenarnya dapat dilihat dan dibenahi oleh tiap orang, terlebih kesalahan jiwa dalam menempuh suatu sikap, hanya saja 'keinginan' itu telah dibuang, dan selalu dibuang setiap kali datang bertamu.


   Hasilnya, jadilah pembebalan pada tindakan kesalahan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAGI YANG MENGHARAM- KAN KATA 'JANGAN', INGATLAH AL-QUR'AN!

Tetapkan Niat, Jelaskan Tujuan

Menghindari Kesusahan