Kepalsuan Kelakuan

 


      Se—demikian rupa upaya dikerahkan, tentu agar tujuan-tujuannya tercapai. Peduli setan semua hanya perdramaan penuh kotoran, sangat tidak penting, yang penting tujuan tercapai!

   Memasang bangkai dengan kedok manusia yang—dipaksakapoleskan dengan—apapun agar tetap terlihat 'menarik', biarlah! Yang menipu bukan siapa siapa, melainkan diri sendiri dan target tersendiri.

   Dunia omong kosong perbangsa*an selalu dipenuhi manisan-manisan sempalan yang disukai banyak orang, tentu, orang-orang lemah lagi rapuh jiwanya, krisis kepercayaan akan dirinya, terbengkalai dapur motivasi hidupnya.

   Memang begitu, kalau di depan semuanya diabu-abukan, disamarkan se—samar samar mungkin. Urusan setan setelah kejadian, yang paling terpenting, TERJUAL! Praktis bukan? Sangat, oh tentu sangat praktis, enggak, enggak ada kok sedikit pun jentik-jentik kekerasan, semua hanya sesuai dengan kesepakatan, KANTUIK!

   Yah, jangan malu malu, memang sudah begitu karakternya. Tak, tak akan bisa diubah, persetan dikau mau ambil keberuntungan ubah-ubah karakter orang, bisa gilanya nanti. Usah risau, biarkan saja.

   Ingat, Nateg adalah kunci, bedebah! Urus urus daerah lain, cukup kuasai Nateg, kelar semua kelakar. 

   Kemarukan; jabatan, pandangan orang lain, cuci tangan, pernyataan orang-orang sekitar, tentu dahaga betul akan pujian nan sanjungan yang mengalir tanpa kenal henti.

   Mengatur sampai modar! 

   Ucapan, "Terserah!" Itu Ta*! Maksud sebenarnya, "tetaplah ikuti jalan pikir kepala otak saya! Meskipun jalan otak kepala saya ini kacau dan sangat jauh dari kebenaran, namun amat sangat dekat dengan pembenaran!"

   Pasti hancur lebur dalam penyesalan yang tak berujung ketika keputusanNya datang! 

___RTD, Senin 31 Okt 2022. 17:25, ©حلوب___

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAGI YANG MENGHARAM- KAN KATA 'JANGAN', INGATLAH AL-QUR'AN!

Tetapkan Niat, Jelaskan Tujuan

Mendefinisikan Keinginan (Kesenangan) dan Kebutuhan